Penulis : Sofi Meloni
Halaman : 248
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Lulu
adalah seorang gadis dari daerah pinggiran yang mengadu nasib di
Jakarta. Dia diterima bekerja di sebuah perusahaan dan ditempatkan di
Divisi Purchasing. Sehari-hari dia berinteraksi bersama seorang temannya
bernama Cindy dan atasannya, Pak Daniel. Tapi kehidupan Lulu berubah
saat dia berkenalan dengan seorang pria bernama Evan.
Perkenalan antara Lulu dan Evan pertama kali terjadi di halte Transjakarta. Belakangan Lulu baru mengetahui bahwa Evan adalah karyawan di divisi Marketing. Persoalan di kantor yang disebabkan oleh Divisi Purchasing membuat Lulu dan Evan menjadi dekat, dan mulai menimbulkan rasa yang berbeda di hati Lulu. Sayangnya Evan mendekati Lulu dengan satu alasan, yaitu agar dia bisa mendapatkan nomor kontak Cindy, rekan sedivisi Lulu. Lulu kecewa. Apalagi ketika Cindy menunjukkan sikap sinis dan menyebalkan di mata Lulu.
Perkenalan antara Lulu dan Evan pertama kali terjadi di halte Transjakarta. Belakangan Lulu baru mengetahui bahwa Evan adalah karyawan di divisi Marketing. Persoalan di kantor yang disebabkan oleh Divisi Purchasing membuat Lulu dan Evan menjadi dekat, dan mulai menimbulkan rasa yang berbeda di hati Lulu. Sayangnya Evan mendekati Lulu dengan satu alasan, yaitu agar dia bisa mendapatkan nomor kontak Cindy, rekan sedivisi Lulu. Lulu kecewa. Apalagi ketika Cindy menunjukkan sikap sinis dan menyebalkan di mata Lulu.
Beruntung
Lulu punya teman di dunia maya bernama Sam. Dia adalah seorang
fotografer yang tinggal di Amerika. Dengan Sam, Lulu bisa bercerita apa
saja termasuk cintanya yang kandas. Setidaknya Lulu merasa terhibur
dengan percakapannya dengan Sam. Sampai ketika Sam mengajak Lulu untuk
bertemu, dunia Lulu kembali mengalami perubahan.
Karakter
Lulu digambarkan sebagai seorang yang selalu menutup diri, terkadang
Lulu bahkan mengorbankan dirinya dan mengutamakan perasaan orang lain.
Karakter ini yang membuat saya gemes banget sama Lulu. Tapi saya paham
kenapa Lulu seperti itu, karena saya pernah berada dalam situasi yang
sama. Ketika Lulu berhadapan dengan rekan kerja yang suka seenaknya
sendiri, Lulu berusaha tetap tampil profesional. Saya juga menyukai
perubahan karakter yang dialami Lulu, yang pada akhirnya ingin
membuktikan bahwa dia seorang wanita mandiri. Saya rasa ini salah satu
poin utama dari novel ini. Poin lainnya adalah bahwa di dunia kerja itu
tidak semudah yang kita bayangkan. Selalu ada konflik pribadi yang bisa
terseret ke dalam hubungan kerja, tinggal bagaimana kita menempatkan
diri dengan karyawan yang lain, terutama dengan atasan.
Tentang
Sam, saya nggak bisa banyak komentar karena hampir tidak ada perubahan
karakter pada dirinya. Meski hampir separuh cerita dia ditampilkan hanya
sebagai "tulisan", dia bisa mencuri perhatian dengan sikapnya yang so sweet. Ketika Sam benar-benar muncul di hadapan Lulu, dia tidak berubah. Still adorable.
Ini adalah novel ke-2 dari Sofi Meloni yang saya baca. Berbeda dengan novel pertama (Stay With Me Tonight) yang memuat kisah percintaan yang lumayan hot,
di dalam novel ini kisah percintaannya lebih terasa manis. Saya ikut
hanyut dalam perasaan Lulu ketika dia deg-degan bertemu orang yang dia
sukai, atau ketika Lulu kecewa karena merasa dikhianati. Tapi bagian
favorit saya adalah saat perjumpaan Lulu dengan Sam.
Kalau
ada kekurangan dalam novel ini adalah adanya bagian-bagian yang terasa
kosong di beberapa tempat, yang seharusnya bisa diisi dengan adegan atau
kalimat tertentu. Kekosongan itu menyebabkan saya kadang harus membaca
2-3 kali untuk memastikan timeline-nya. Trus percakapan antara Sam dan
Lulu yang didominasi oleh bahasa Inggris, bahkan sampai saat mereka
bertatap muka. Soal typo, ada juga sih...tapi tidak sampai
mengganggu. Dan itu ending-nya...mbak Sofi tega benar deh... I want more!!
Setelah membaca dua karya mbak Sofi, saya akan memasukkan dia dalam daftar autobuy untuk setiap karyanya yang terbit. Jadi, mbak Sofi...tetap menulis ya...
Be First to Post Comment !
Post a Comment